Manusia selalu berupaya melakukan berbagai cara agar tubuhnya tetap bugar, awet muda dan panjang umur. Diantaranya dengan memerangi radikal bebas. Misalnya saja jika temannya flu, Manusia itu tidak gampang tertular flu. Menyenangkan bukan jika aktifitas kita lancer tanpa gangguan kesehatan? Bagaimana caranya?
Salah satu cara agar tubuh kita tak mudah sakit yaitu dengan menyatakan perang tidak saja terhadap terorisme, tapi juga perang terhadap radikal bebas. Radikal bebas merupakan atom/molekul bersifat labil (molekul yang memiliki elektron tanpa pasangan/molekul jomblo). Molekul jomblo ini akan mencari pasangannya bukan lewat biro jodoh atau comblang, tapi dengan merusak jaringan. Karena secara kimia molekulnya tak lengkap, radikal bebas yang berisi molekul jomblo ini akan merampok/menjarah partikel dari molekul lain dan akan menimbulkan senyawa abnormal yang akan memicu reaksi berantai yang sanggup menteror sel sel penting dalam tubuh.
Senyawa radikal bebas ini timbul dari proses kimia kompleks dalam tubuh yang berupa hasil sampingan proses oksidasi atau pembakaran sel saat kita bernafas, metabolisme sel, over dosis olah raga, peradangan atau saat kita terkena polusi dari asap kendaraan, asap rokok, pencemaran lingkungan atau radiasi matahari. Secara alami, radikal bebas telah terbentuk dalam tubuh, tapi bersifat sementara karena si molekul jomblo akan dijodohkan (dinetralkan) oleh anti oksidan alami dalam tubuh sehingga tidak lagi berbahaya. Tapi karena anti oksidan alami tubuh ini terbatas jumlahnya akibat abrasi oleh polusi lingkungan terutama mereka yang tinggal dikota-kota dengan tingkat pencemaran yang tinggi, maka kita memerlukan anti oksidan esensial yang akan memperkaya anti oksidan dalam tubuh kita.
Anti oksidan esensial ini berguna untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas (berisi molekul jomblo). Meskipun Anti oksidan alami dalam tubuh kita biasa disebut antioksidan primer, telah kita miliki, kita masih memerlukan antioksidan esensial(biasa disebut antioksidan sekunder) yang diperoleh dari luar tubuh yaitu, Vitamin E, Vitamin C, beta karoten, asam urat dll.
Untuk Vitamin C sebagai antioksidan, kita dapat memperolehnya dari makanan yang mengandung Vitamin C seperti jeruk, tomat, brokoli. Zinc juga kita butuhkan untuk memaksimalkan kinerja Vitamin C. Duet antara Vitamin C dan Zinc sangat ampuh untuk memerangi tindak penjarahan partikel dari molekul lain sehingga mampu mencegah penjarahan massal akibat reaksi berantai antar molekul dalam tubuh kita.
Duet antara Zinc dan Vitamin C dapat diperoleh dari tablet hisap Vitamin C dan Zinc yang praktis dan sekarang sudah banyak beredar bebas.
Ayooo, ganyang radikal bebas