Anda sudah tak asingkan dengan telur ? Benda bulat ini termasuk favorit karena mudah dijumpai di banyak tempat, termasuk kulkas Anda kan? Nutrisinya yang lengkap membuat telur digemari banyak mahluk di alam semesta.

Salah satu kelebihan telur yang menonjol yaitu: telur mengandung hampir seluruh nutrisi penting bagi manusia. Telur ayam kaya protein kualitas terbaik, karena mengandung semua asam amino esensial. Kualitas dan kuantitas telur tak berubah meski dimasak dengan berbagai cara. Protein berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh serta memproduksi antibody pencegah infeksi.

Kuning telur memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang lebih variatif ketimbang putih telur. Kandungan vitamin ini berguna untuk kesehatan tubuh antara lain kemampuan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Itu sebabnya, seorang pendonor darah akan disarankan mengkonsumsi telur rebus usai mendonorkan darahnya. Telur juga berperan penting dalam menjaga fungsi otak.

Beberapa orang masih membenci telur yang tak berdosa ini padahal sarat gizi. Biasanya, mereka takut akan kandungan kolesterol telur yang tinggi. Padahal, asupan lemak jenuh dan lemak trans (keduanya ada dalam mentega dan margarine) lebih gampang memicu peningkatan kadar kolesterol darah ketimbang asupan kolesterol.

Berawal dari keinginan untuk mengurangi poin minus telur ayam, para produsen telur berlomba lomba menemukan varian baru telur yang memiliki tambahan nutrisi atau kandungan kolesterol yang rendah. Ayam petelur akan diberi pakan kusus. Sekarang telah beredar telur omega3, telur nabati/telur vegetarian, telur rendah kolesterol. Meski jenis telur ini berbeda, kandungan komponen makro di dalamnya relative sama. Komponen makro itu adalah : kadar protein, lemak, air dan karbohidrat. Perbedaan nyata terlihat pada komponen mikro meliputi: beta karoten, kolesterol dll.

Di pasaran, telur yang jadi favorit adalah yang rendah kolesterol karena dinilai lebih sehat. Menurut Dr. Ir. Sugiyono, M.AppSc dari Dep Tek Pangan Gizi, FATETA IPB, anggapanl ini kurang tepat karena kandungan kolesterol telur jenis tsb hanya 25% lebih sedikit ketimbang telur konvensional. Selisih ini belum cukup untuk mengubah kadar kolesterol dalam darah.

Varian lain yang juga popular: telur nabati, ditujukan untuk konsumen vegetarian dan mereka yang memperhatikan kehalalan telur. Memang ada makanan ayam yang dicampur dengan tepung tulang atau darah yang dinilai haram. Telur nabati dihasilkan dari ayam yang makanannya berasal dari tetumbuhan saja.

Nah, bagaimana dengan Anda? Masih musuhan dengan telur atau akan memilih varian telur yang ada ?

Sumber/konsultan : Dr. Ir. Sugiyono, M.AppSc, Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, FATETA, IPB Bogor

date Senin, 23 Mei 2011

0 komentar to “Telur berkata :”Apa salah dan dosaku?””

Leave a Reply:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...